Senin, 22 November 2010

Berkekuatan 200 atlet, kontingen 'Merah Putih' Indonesia, Sabtu ini menambah pundi-pundi 3 emas - persembahan pasukan perahu naga putra nomor 500-250 meter dan ganda terbaik dunia Markis Kido/Hendra Setiawan yang tampil cemerlang di gelanggang Asian Games XVI Guangzhou, China.

Pasukan perahu naga bermaterikan 48 pendayung dan ber-home base di waduk Jatiluhur-semula dipandang remeh atau sebelah mata dan tak masuk hitungan sebagai tambang emas. Justru menghasilkan tiga emas melampaui target yang dicanangkan KONI/KOI-nya Rita Subowo.

Di samping itu, 48 pendayung yang punya jiwa nasionalis lekat dihatinya - membuktikan diri ini lho kami dari negara kawasan bahari Indonesia yang memiliki hasil laut ikan yang melimpah.

Satu emas terakhir yang sudah lama ditunggu-tunggu datang dari bulu tangkis, jadi kenyataan. Setelah juara Olimpiade Beijing 2008, Markis Kido/Hendra Setiawan di final ganda putra mematahkan perlawanan sengit  jago Malaysia Koo Kien Keat/Tian Boon Heong yang dilatih pelatih Indonesia Rexy Mainaky dengan kemenangan tipis 21-18.

Keberhasilan Markis Kido/Hendra Setiawan menyabet emas, setidaknya menyelamatkan muka institusi tertinggi bulutangkis nasional PBSI-nya Jenderal (Pur) Joko Santosa-menyusul prestasi terburuk jago Taufik Hidayat dan Sonny Dwi Kuncoro di nomor andalan single putra.

Taufik yang menantu Menneg UPW Linda Gumelar bermain sangat buruk, menyerah pada pemain Korsel Park Sung Hwang di perempat final. Lebih tragis dan fatal, Sonny Dwi Kuncoro baru pertama kali turun di babak pendahuluan langsung tersungkur - takluk pemain non unggulan Chan Tien Chen (China Taipeh).

Caci maki umpatan sudah tentu dialamatkan kedua jagoan kita Taufik dan Sonny Dwi yang prestasinya jauh menurun.

"Gimana nih, KOI atau KONI bisa bisanya meloloskan Sonny yang tengah menderita cedera punggung, masuk kontingen Indonesia. Apa nggak malu, apa nggak ada atlet lain yang lebih siap dan mumpuni bertanding di ajang Asian Games ini," gerutu Niken Wulandari, fans berat Sonny yang nggak terima jagoannya dipermalukan di ajang Asian Games Guangzhou China.

Dua perunggu tambahan didapat dari ganda putra lainnya Mochammad Aksan/Alvent Yulianto dan regu Sepak Takraw putri yang bermain cukup gemilang saat menghadapi tuan rumah China.

Dengan raihan 4 emas, 5 perak dan 10 perunggu, menempatkan posisi pasukan merah putih Indonesia masuk 10 besar klasemen Asian Games XVI Guangzhou, China.

Tuan rumah China masih memimpin sebagai pengumpul medali terbanyak 256 medali, disusul Korsel 129 medali, Jepang 128 medali, Iran 28 medali-menyusul Thailand dengan 22 medali dan Hongkong 20 medali. (*)

Tidak ada komentar: